Petunjuk-Mu
Berlalu kenangan
itu
Masih terngiang
di kalbu
Penyesalan yang
menggebu-gebu
Bak tusukan tajam
runcing bambu
Dimana Engkau
Tuhan?
Aku hilang di
pedalaman
Temukan aku,
Wahai Sang Pencerah
Impian ku pupus
sudah
Tinggal harapan
yang mengokohkan
Kepadamu semua
kuserahkan
Wahai Yang Maha
Kuasa
Dapatkah ku
mendapat keringanan
Dapatkah ku
mendapat kelegaan
Logam emas sudah
berkarat
Dibuang ke
perapian
Kapas sudah
menjadi batu
Melayang terbang,
namun menimpa tubuhku
Wahai sang pencipta
Berikan petunjukmu
Berikan kelegaan
padaku
Inilah hidupku
Yang ada di
tanganmu
Entah? Cinta...
Pertama kali ku melihatmu
Entah apa yang kurasakan
Aku bingung, aku bingung
Apa ini?
Inikah yang namanya cinta pada pandangan pertama
Hatiku bertanya-tanya
Hatiku menduga-duga
Pandangan ku tak lepas darimu
Manis wajahmu
Lembut sikapmu
Bak manisan gula batu
Menarik hatiku
Dengan Senyuman itu
Siapa dirimu?
Mengapa
kehadiranmu selalu membuatku malu
Mengapa
kau datang tak kenal waktu
Mengapa
memoriku selalu menyimpan gambar dirimu
Tatapan
mu membuat sendiku layu
Mengapa
kehadiranmu membawa pertanda
Pertanda
yang selalu ada di pikiranku
Mengapa
kau hadir di hidupku
Apakah
undangan tertuju kepadamu
Aku
tak tahu...
Tapi aku tak
dapat mengingkari
Aku
tak dapat mengelak lagi
Aku
sudah tertangkap basah dalam kolam cinta ini
Jujur,
aku cinta kepadamu
Kau
telah mencuri hatiku
Dengan
sikap dan tingkah lakumu
Tapi
aku tahu...
Hatimu
bukan miliku
Aku
cinta, dirimu tak cinta
Aku
sayang, dirimu tak sayang
Aku
suka, dirimu tak suka
Tapi...
Andai kau mengerti
Andai kau memahami
Perasaanku padamu
Cintaku padamu
Tak akan hilang ditelan waktu
Sejak saat itu...
Saat ku menyadari
Ada pelangi di matamu
Pelangi cinta yang penuh misteri
Pelangi
cinta yang penuh teka-teki
Akankah
kau jadi milikku
Akankah
kau jadi pendamping hidupku
Aku
tak tahu...
Tapi...
Aku
selalu berdoa, memohon
pada sang pencipta
pada sang pencipta
Hatimu
hatiku
Cintamu
cintaku
Jadi
satu, antara kita berdua
Cinta
...
0 komentar:
Posting Komentar